Kamis, 19 Maret 2015

PENGARUH GLOBALISASI TERHADAP MASYARAKAT INDONESIA

PENGARUH GLOBALISASI TERHADAP MASYARAKAT INDONESIA
  Globalisasi adalah suatu proses tatanan masyarakat yang mendunia dan tidak mengenal batas wilayah. Globalisasi pada hakikatnya adalah suatu proses dari pikiran yang dimunculkan, kemudian ditawarkan untuk diikuti oleh bangsa lain yang akhirnya sampai pada suatu titik kesepakatan bersama dan menjadi patokan bagi bangsa- bangsa di seluruh dunia.
Sebagai suatu proses, globalisasi berlangsung melalui dua dimensi dalam interaksi antar bangsa, yaitu dimensi ruang dan dimensi waktu. Dilihat dari dimensi ruang akan semakin dipersempit dan dari dimensi waktu semakin dipersingkat dalam berinteraksi dan berkomunikasi pada skala dunia. Globalisasi berlangsung di semua bidang kehidupan seperti bidang ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, pertahanan keamanan. Teknologi informasi dan komunikasi adalah faktor pendukung utama dalam globalisasi. Dewasa ini, perkembangan teknologi begitu cepat sehingga segala informasi dengan berbagai bentuk dan kepentingan dapat tersebar luas ke seluruh dunia.Oleh karena itu globalisasi tidak dapat kita hindari kehadirannya. Kehadiran globalisasi tentunya membawa pengaruh besar bagi kehidupan suatu negara termasuk negara kita Indonesia. Pengaruh tersebut dibagi menjadi dua yaitu pengaruh positif dan pengaruh negatif.
Pengaruh positif globalisasi terhadap masyarakat Indonesia.
  1. Dilihat dari aspek globalisasi politik, pemerintahan dijalankan secara terbuka dan demokratis, karena pemerintahan adalah bagian dari suatu negara. Jika pemerintahan dijalankan secara jujur, bersih dan dinamis tentunya akan mendapat tanggapan positif dari rakyat. Tanggapan positif tersebut berupa jati diri terhadap negara menjadi meningkat dan kepercayaan masyarakat akan mendukung yang dilakukan oleh pemerintahan.
  1. Dari aspek globalisasi ekonomi, terbukanya pasar internasional, meningkatkan kesempatan kerja yang banyak dan meningkatkan devisa suatu negara. Dengan adanya hal tersebut akan meningkatkan kehidupan ekonomi bangsa yang dapat menunjang kehidupan nasional dan akan mengurangi kehidupan miskin.
  1. Dari aspek globalisasi sosial budaya, kita dapat meniru pola berpikir yang baik seperti etos kerja yang tinggi dan disiplin serta Iptek dari negara lain yang sudah maju untuk meningkatkan kedisplinan bangsa yang pada akhirnya memajukan bangsa serta akan mempertebal jati diri kita terhadap bangsa. Serta kita juga dapat bertukar ilmu pengetahuan tentang budaya suatu bangsa.
Pengaruh negatif globalisasi terhadap masyarakat Indonesia.
  1. Aspek politik, Globalisasi mampu meyakinkan masyarakat Indonesia bahwa liberalisme dapat membawa kemajuan dan kemakmuran. Sehingga tidak menutup kemungkinan berubah arah dari ideologi Pancasila ke ideologi liberalisme. Jika hal tesebut terjadi akibatnya jati diri bangsa akan luntur dan tidak mungkin lagi bangsa kita akan terpecah belah.
  1. Aspek Globalisasi ekonomi, hilangnya rasa cinta terhadap produk dalam negeri karena banyaknya produk luar negeri (mainan, minuman, makanan, pakaian, dll) membanjiri Indonesia. Dengan hilangnya rasa cinta terhadap produk dalam negeri menunjukan gejala berkurangnya jati diri bangsa kita. Maka hal ini akan menghilangkan beberapa perusahaan kecil yang memang khusus memproduksi produk dalam negeri.
  1. Masyarakat kita khususnya anak muda banyak yang lupa akan identitas diri sebagai bangsa Indonesia dimana dilihat dari sopan santun mereka yang mulai berani kepada orang tua, hidup metal, hidup bebas, dll. Justru anak muda sekarang sangat mengagungkan gaya barat yang sudah masuk ke bangsa kita dan semakin banyak yang cenderung meniru budaya barat yang oleh masyarakat dunia dianggap sebagai kiblat.
  1. Mengakibatkan adanya kesenjangan sosial yang tajam antara yang kaya dan miskin, karena adanya persaingan bebas dalam globalisasi ekonomi. Hal tersebut dapat menimbulkan pertentangan yang dapat mengganggu kehidupan nasional bangsa. Serta menambah angka pengangguran dan tingkat kemiskinan suatu bangsa.
  1. Munculnya sikap individualisme yang menimbulkan ketidakpedulian sesama warga. Dengan adanya individualisme maka orang tidak akan peduli dengan kehidupan bangsa. Padahal jati diri bangsa kita dahulu mengutamakan Gotong Royong, tapi kita sering lihat sekarang contohnya saja di perumahan / komplek elit, mereka belum tentu mengenal sesamanya. Dari hal tersebut saja sudah tercermin tidak adanya kepedulian, karena jika tidak kenal maka tidak sayang.
Dampak di atas akan perlahan-lahan mempengaruhi kehidupan bangsa Indonesia, Akan tetapi secara keseluruhan aspek dapat menimbulkan rasa nasionalisme terhadap bangsa menjadi berkurang atau luntur. Sebab globalisasi mampu membuka cakrawala masyarakat Indonesia secara global. Apa yang ada di luar negeri dianggap baik memberi aspirasi kepada masyarakat kita untuk diterapkan di negara kita. Bila dilaksanakan belum tentu sesuai di Indonesia. Bila tidak dilaksanakan akan dianggap tidak aspiratif dan dapat bertindak anarkis sehingga mengganggu stabilitas nasional, ketahanan nasional bahkan persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia.
Pengaruh Globalisasi Terhadap jati diri di Kalangan Generasi Muda.
Arus globalisasi begitu cepat merasuk ke dalam masyarakat terutama di kalangan muda. Pengaruh globalisasi tersebut telah membuat banyak anak muda kita kehilangan kepribadian diri sebagai bangsa Indonesia. Hal ini ditunjukkan dengan gejala-gejala yang muncul dalam kehidupan sehari- hari anak muda sekarang. Dari cara berpakaian banyak remaja-remaja kita yang berdandan seperti selebritis yang cenderung ke budaya Barat. Padahal cara berpakaian tersebut jelas- jelas tidak sesuai dengan kebudayaan kita. Tak ketinggalan gaya rambut mereka dicat beraneka warna. Tidak banyak remaja yang mau melestarikan budaya bangsa dengan mengenakan pakaian yang sopan sesuai dengan kepribadian bangsa.
Teknologi internet merupakan teknologi yang memberikan informasi tanpa batas dan dapat diakses oleh siapa saja. Apa lagi bagi anak muda, internet sudah menjadi santapan mereka sehari- hari. Jika digunakan secara semestinya tentu akan memperoleh manfaat yang berguna. Dan sekarang ini, banyak pelajar dan mahasiswa yang menggunakan tidak semestinya. Misal untuk membuka situs-situs porno, bahkan sampai terkena penipuan. Bukan hanya internet saja, ada lagi pegangan wajib mereka yaitu hand phone, apalagi sekarang ini mulai muncul hand phone yang berteknologi tinggi. Mereka justru berlomba-lomba untuk memilikinya, tapi kita lihat alat musik kebudayaan kita belum tentu mereka mengetahuinya. Hal ini jika kita lihat dari segi sosial, maka kepedulian terhadap masyarakat menjadi tidak ada karena mereka lebih memilih kesibukan dengan menggunakan handphone tersebut.
Dilihat dari sikap, banyak anak muda yang tingkah lakunya tidak tahu sopan santun dan cenderung tidak peduli terhadap lingkungan. Karena globalisasi menganut kebebasan dan keterbukaan sehingga mereka bertindak sesuka hati mereka. Jika pengaruh-pengaruh di atas dibiarkan, mau apa jadinya generasi muda bangsa? Moral generasi bangsa menjadi rusak, timbul tindakan anarkhis antara golongan muda. Hubungannya dengan nilai jati diri akan berkurang karena tidak ada rasa cinta terhadap budaya bangsa sendiri dan rasa peduli terhadap masyarakat. Padahal generasi muda adalah penerus masa depan bangsa. Apa akibatnya jika penerus bangsa tidak memiliki jati diri?
Marilah kita Mengembalikan Jati Diri Bangsa Indonesia, terima globalisasi dengan rasa kritis dan banyak melakukan hal positif dalam menggunakan globalisasi yang ada sekarang ini. Sebagai masyarakat Indonesia mulai dari sekarang kita utamakan produk dalam negeri dan kenali kebudayaan kita.

Kamis, 19 Juni 2014

TUGAS SOFTSKILLS2(permasalahan ekonomi di indonesia dan tanggapan nya)

Indonesia Facing Issues Microeconomics

Economic problems facing Indonesia is not a macroeconomic problem, but the problem microeconomics. Which can solve these problems is the engineer not an economist. It was submitted Ichsan, Vice President and Economist of Standard Chartered. "The challenge there is in the field of micro-economics," he said he was in Jakarta, Wednesday (14/10) night.
These problems, among other issues continued development of infrastructure such as toll roads and port gateway entry of foreign exchange. In addition, he stated, yet uneven development of power generation in Indonesia is also one of Indonesia's economic problems that need attention. Because electricity is the driving force of the economy. "All that can be addressed by experts in the field of project and development," he said.
Other micro issues, Fauzi is further land acquisition problems that have often become major problems between developers and residents. Not to transparency in the use of the tax levy is also one of the economic problems facing Indonesia. According to him, the issue of land acquisition and the tax levy can only be solved by local governments, not the ministers who sit in government.
Fauzi said that all these issues must be resolved. Investors are mainly investors
The new alien will invest if it gets clarity on the economic side. "Indonesia is very potential for investment, but which investors are willing to invest if the infrastructure is not yet clear," said Fauzi.


The response:
That in the mentioned problem of the article is microeconomic issues regarding development, land acquisition problems, and yet the use of transparency in the tax levy. Microeconomics as the foundation of the economy should not be overlooked as a stable micro economy can be used as capital in the global competition. Microeconomics be a reflection of economic conditions in the country that could be an attraction other countries. Therefore, the third discourse these problems must be solved.
One solution to overcome the problem of construction of government that can make Indonesia the main attraction is the equity of other countries. The fact today, centered in Java development. Starting from the government, penfifikan, economics. While other areas of development is not as advanced as the areas in Java. So until whenever Indonesia will never advance if construction is not evenly distributed. The government is trying to reduce that population urbanization evenly, but areas outside Java is not built then no doubt, many residents who returned to the island of Java.
Lahanpun acquisition problem is not as important as issues of equity. It inhibits development. In this case, the communication between developers and residents should ditingatkan. Organized coordination on the part of the developer and the citizens must continue to exists. Because the other hand, people do not want to be harmed over the liberation of their land.
Not to transparency in the use of the tax levy may be a gap in the misuse of tax funds. Misuse of tax funds, will add a series of new problems. Therefore, the government should periodically report. So know, the extent to which the distribution of the tax levy back to the people.



1.Who can solve the problems of the micro economy?
answer: engineers
2.What are its economic problems in Indonesia?
answer: The problem of infrastructure development, land acquisition problems, not transparency in the tax levy.
3. When fauzi express an opinion?
answer: on Wednesday in Jakarta
4.Why investors not to invest in Indonesia?
answer: because the facilities and infrastructures are provided in Indonesia is not yet clear
5. Who should handle the issue of land acquisition and the tax levy?
answer: government
6.Why should the Indonesian government to foreign investors willing to invest their shares in Indonesia?
answers: Fix all problems in all sectors of the economy and provide facilities and infrastructures for investors


Kamis, 24 April 2014

TUGAS SOFTSKILL BAHASA INGGRIS (MATERI DIRECT DAN INDIRECT SPEECH)

Direct dan Indirect Speech

Ketika kita merubah kalimat langsung menjadi kalimat tidak langsung, ada beberapa hal yang mengalami perubahan diantaranya perubahan struktur kalimat, tensis, pronoun (kata ganti orang), keterangan waktu dan tempat (Adverbs of time and place).

Sebelum melangkah jauh ke sub-pembahasan tersebut di atas, alangkah baiknya ada juga mengerti tentang apa yang dimaksud Reporting Speech dan Reported Speech.

Reporting Speech adalah bagian dalam kalimat direct speech yang di tandai oleh tanda petik (") dan di akhiri oleh tanda petik (").
·         He said, "I have a present for you in my bag."
·         He asked me, "why do you come late."
Sedangkan Reported Speech adalah baigan awal dari kalimat direct speech.
·         He said, "I have a present for you in my bag."
·         He asked me, "why do you come late."
Untuk itu, pada artikel ini penulis sengaja membagi beberpa sub-penjelasan mengenai direct dan indirect speech berdasakan perubahan-perbuahan di atas.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiFsLh3W04F5Ex93BknvqMyM6c-Hw1bOLAWne-j75pac6xxSUVPMvxOz7TlQjg3nc5tUoPXHlz2UI15U6P7EhJ9-Qaxgv3Ab5YlrHLxHkcOJQzBckeBocaa7qfWHtFtW4FNfGRVHnYtUXKj/s320/direct+and+indirect+speech.jpg

1. Perubahan Stuktur kalimat

Jika kita lihat pada kalimat direct speech, terdapat ciri-ciri yang identik yaitu terdapat tanda petik ("). Tada petik tersebut merupakan cara yang sering digunakan untuk membedakan mana yang direct atau yang indirect.

Ketika klimat direct speech tersebut dirubah menjadi kalimat indirect speech, tanda petik tersebut pun dihilangkan atau digantikan dengan kata "that" atau "to" (untuk kalimat perintah). Misalnya:

No
Direct Speech
Indirect Speech
01
He said, "I have a present for you in my bag."
He said that he had a present for me in his bag.
02
He asked me, "why do you come late."
He asked me why I came late.
03
He orderd me, "don't bring a bag."
He ordered me to didn't bring a bag.

Perubahan struktur kalimat juga terjadi jika pada direct speech menggunakan kalimat tanya, maka akan dirubah menjadi kalimat afirmatif (berita).

Untuk kalimat direct speech yang menggunakan kalimat tanya "yes-no question" maka akan dirubah menjadi if/whether. Contohnya:

No
Direct Speech
Indirect Speech
01
They asked me, "Do you want to join us to play football?"
They asked me if/whether I want to join them to play football.
02
He asked me, "Does she want to mary me?"
He asked me if/whether she wants to mary her.

Untuk kalimat direct speech yang menggunakan 5W1H question (Why, Who, What, When, WHere, How), maka akan dirubah menjadi kalimat afirmatif dengan cara sebagai berikut:

No
Direct Speech
Indirect Speech
01
He asked me, "why do you come late?"
He asked me why you came late.
02
He asked me, "what does she eat?"
He asked me what she ate.
03
He asked me, "when did you come?"
He asked me when I came.
04
He asked me, "who are you?"
He asked me who I was.
05
He asked me, "who is she?"
He asked me who she was.

2. Perubahan Tensis (Tenses)

Seperti yang dijelaskan dimuka, perbuahan dari direct ke indirect juga mempengaruhi tensis yang digunakan. Kebanyakan siswa sulit memahami perubahan yang satu ini. Untuk itu, penulis sengaja membuatkan tabel perubahan tensis agar mudah dimengerti.

Di bawah ini adalah tabel Perubahan Tenses dari direct speech ke indirect speech.

No
Direct Speech
Indirect Speech
01
Simple Present
Simple Past
02
Present Continuous
Past Continuous
03
Present Future
Past Future
04
Present Perfect
Past Perfect
05
Present Perfect Continuous
Past Perfect Continuous
06
Simple Past
Past Perfect
07
Past Continuous
Past Perfect Continuous

Atau bisa lebih dipermudah dengan tabel berikut di bawah ini, yaitu:

No
Direct Speech
Indirect Speech
01
V1 (eat)
V2 (ate)
02
V2 (ate)
Had + V3 (had eaten)
03
Am/is/are
Was/were
04
Do/does
Did
05
Do/does not
Did not
06
Did not
Had not + V3
07
Was/were
Had been
08
Am/is/are + V-ing
Was/were + V-ing
09
Was/were +V-ing
Had been + V-ing
10
Has/have + V3
Had + V3
11
Will/shall/can/may/must
Would/should/could/might/had to
12
Could/might/should/would + V1/be
Could/might/should/would + have+ V3/been

3. Perubahan Pronoun

Perubahan pronoun dan possessive tergantung kepada sabjek dan objek yang dipakai di direct speech (kalimat langsung) yang tentunya mempengaruhi perubahan pronoun pada indirect speech (kalimat tidak langsung).

·         Kata ganti orang pertama (I dan We) pada reporting speech (lihat penjelasan di awal) berubah sesuai subjek yang ada di reproted speech.
No
Direct Speech
Indirect Speech
01
He said, ‘I am busy.’
He said that he was busy.
02
She said, ‘I am unwell.’
She said that she was unwell.
03
I said, ‘I will be late.’
I said that I would be late.
04
They said, ‘We will not permit this.’
They said that they would not permit that.
05
We said, ‘We need to buy some clothes.’
We said that we needed to buy some clothes.

·         Kata ganti orang kedua (You) di reporting speech pada direct speech berubah sesuai objek pada reported speech.
No
Direct Speech
Indirect Speech
01
He said to me, ‘You have to come with me.’
He told me that I had to go with him.
02
She said to me, ‘You can go.’
She told me that I could go.
03
She said to him, ‘You can go.’
She told him that he could go.
·         Kata ganti orang ketiga (Hesheit dan they) pada direct speech tidak mengalami perubahan ketika dirubah ke indirect speech.
No
Direct Speech
Indirect Speech
01
He said, ‘She is a good girl.’
He said that she was a good girl.
02
She said, ‘They have invited us.’
She said that they had invited them.
03
They said, ‘He does not have the necessary qualifications.’
They said that he did not have the necessary qualifications.
4. Perubahan Keterangan waktu dan tempat (Adverbs of time and place)

Tidak cuma itu, dalam perubahan dari direct speech ke indirect speech juga mempengaruhi adverbs khusunya adverb of time (keterangan waktu) dan adverb of place (keterangan tempat). Untuk itu anda wajib memahami tabel di bawah ini.
No
Direct Speech
Indirect Speech
01
Now
Then
02
To day
That day
03
Tomorrow
The next day
The day after
The following day
A day later
04
Next ...
The ... after
The following ...
05
Last ...
The ... before
The Previous ...
06
... ago
... before
... earlier
07
Yesterday
The day before
The previous day
The preceeding day
08
The day before yesterday
Two day before
09
Here
There
10
This
That
11
These
Those


Di bawah ini adalah contoh-contoh direct dan indirect speech untuk menambah pemahaman mengenai penjelasan di atas.
Direct Speech
Indirect Speech
(+)
He said, “I have a present for you in my bag. here
He said that he had a present for me in his bagthere.
(-)


He said, “I do not have a present for you in my bag”


He said that he did not have a present for me in his bag.
(?)


He asked, “Do I have a present for you in my bag?”


He asked me if/whether he had a present for me in his bag.
(?)


He asked me, “ Why do I have to have a present for you in my bag?
 He asked me why he had to have a present for me in his bag.
(!)

He ordered/commanded me, “Bring my bag herenow!”

He ordered/commanded me to bring his bag there then.
(!)
He ordered me, “Don’t bring your bag here!”
He ordered me not to bring my bag there.


Nama : Sefti Fridayanti
Npm : 18213334
Kelas :1EA04